My Life

My Life

Selasa, 13 November 2012

PEMADATAN 6 MAPEL DI JENJANG SD


PEMADATAN 6 MAPEL DI JENJANG SD

JOGJA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana memadatkan 6 mata pelajaran (mapel) di jenjang pendidikan SD.
Wakil Menteri bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengatakan selama ini siswa dijenjang pendidikan dasar memperoleh 12 mapel. Rangkaian mapel tersebut dinilai tim perumus kurikulum baru memberatkan siswa sehingga tidak mendukung aktivitas belajar siswa secara efektif.
“Dari 12 mapel yang ada, nanti akan dipadatkan menjadi 6 mapel dengan jenis mata pelajaran agama, pancasila, bahasa Indonesia,matematika, seni dan budaya serta olahraga kesehatan,” jelasnya saat memberi sambutan dalam Konvensi Nasional Pendidikan Nasional (Konaspi) VII 2012 di Royal Ambarrukmo Hotel, Rabu (31/10/2012) petang.
Dari pembahasan tersebut, direncanakan mapel IPA, IPS, bahasa Inggris dan mapel lain akan hilang dari jadwal pelajaran siswa. Namun, tegas dia, hal ini tidak dapat diartikan jika siswa SD sama sekali tidak mendapat porsi pendidikan sains dan sosial.
Untuk itu, ia menghimbau pakar, pendidik maupun orangtua untuk tidak perlu khawatir putra-putrinya akan tertinggal dengan bangsa lain.
Pasalnya, dalam kurikulum baru ini, mapel-mapel yang ada akan terintegratif dan memiliki pola tematik.
“Contoh, belajar bahasa Indonesia tetapi dengan meminta siswa memperhatikan alam secara langsung. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk belajar menulis sekaligus mengenal sains,” kata dia.
Disisi lain, penghapusan mapel bahasa Inggris lantaran jenjang SD merupakan fase anak-anak belajar menulis. Sehingga, ia menilai sebaiknya siswa tidak dibebani dengan pelajaran bahasa Inggris yang memiliki aturan berbeda, baik dalam penulisan maupun membaca.
Siswa SD yang akan mengalami pemadatan mapel disebutnya masih diperdebatkan. Ada kemungkinan revisi diberlakukan untuk kelas 1-3 SD, tetapi dimungkinkan pula seluruh kelas di SD mendapat pemadatan.
Ketua Asosiasi LPTK Indonesia Sunaryo menyampaikan selain isu pendidikan terbaru, pengembangan pendidikan karakter tetap menjadi prioritas. Menurutnya hal ini tidak terbantahkan karena karakter bangsa merupakan kekuatan kolektif perakat persatuan bangsa.

7 PELAJARAN DI KURIKULUM SD 2013


7 PELAJARAN DI KURIKULUM SD 2013

Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengubah kurikulum KTSP 2006 dengan kurikulum baru yang akan mulai berlaku 2013 sudah bisa dipastikan akan benar terjadi. Kurikulum pendidikan nasional yang saat ini masih digodok dan jadwalnya akan Februari 2013 nanti terjadi penyederhanaan jumlah mata pelajaran.

Kurikulum pendidikan nasional dengan konsep penyederhanaan jumlah mata pelajaran terus digodok bersama tim dari pemerintah pusat dan sejumlah pakar pendidikan. Hampir dipastikan untuk siswa sekolah dasar (SD) hanya akan ada 7 mata pelajaran dari 11 mata pelajaran sebelumnya diajarkan di bangku sekolah dasar.

Seperti dikatakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Suyanto yang dikutip dari Kompas (02/10). Inilah 7 mata pelajaran yang akan diajarkan untuk siswa SD di kurikulum pendidikan baru 2013:
1. Pendidikan Agama
2. Bahasa Indonesia
3. PPKn
4. Matematika
5. Kesenian
6. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan
7. Pengetahuan Umum

Khusus untuk mata pelajaran IPA dan IPS, Kemendikbud menilai kedua mata pelajaran itu belum perlu dipisahkan untuk jenjang SD. Diwacanakan, keduanya akan dilebur menjadi satu mata pelajaran bernama Pengetahuan Umum yang memiliki muatan yang terintegrasi dengan jenjang SMP dan SMA.

Sebelumnya Suyanto juga menyampaikan jumlah mata pelajaran di SD untuk kurikulum pendidikan baru ini akan lebih disederhanakan, tetapi muatannya lebih mendalam. Hal ini berbeda dengan kondisi mata pelajaran di SD saat ini yang cakupannya terlalu luas, tetapi tidak sebanding dengan isi materinya.

Kemendikbud memilih mata pelajaran yang lebih mengedepankan pembentukan sikap dan mengandung dasar-dasar mata pelajaran yang memiliki substansi pengembangan wawasan umum.
Kurikulum baru ini akan mulai disosialisasikan dan diuji publik sebelum Februari 2013, dan mulai berlaku pada tahun ajaran 2013-2014. Bagaimana komentar Bapak Ibu Guru dengan penyerderhanaan mata pelajaran di SD dengan menjadi 7 mata pelajaran saja? Tulis saja di kolom komentar!
Dipublikasikan Selasa, 02 Oktober 2012



20 VARIASI SOAL UNTUK UN 2013


20 VARIASI SOAL UNTUK UN 2013

JAKARTA – Pemerintah tetap berencana menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) 2013. Sejumlah perubahan dilakukan di antaranya disiapkan 20 variasi soal. Dari sisi pengawasan, pemerintah juga tetap berkoordinasi dengan perguruan tinggi negeri (PTN).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, menyampaikan, secara legal yuridis pelaksanaan UN ada dasar undang-undang dan peraturan pemerintahnya. Kemudian dari sisi akademik sampai bentuk soal pilihan ganda juga ada dasarnya.
“Insya Allah tahun depan UN tetap dilakukan, tetapi ada beberapa perubahan,” kata Mendikbud pada rilis yang diterima Solopos.com, Kamis (11/10/2012).
Mendikbud mengatakan perubahan yang dilakukan adalah jumlah variasi soal. Jika pada tahun ini hanya ada lima macam variasi soal untuk 20 peserta didik dalam satu kelas, maka pada tahun depan disiapkan 20 macam variasi soal.
“Setiap peserta didik dalam satu kelas akan mengerjakan soal yang berbeda semua. Ini yang diuji kemampuan perseorangan, bukan kolektif. Kita ingin tingkatkan kekhusyukan peserta,” lanjutnya.
Adapun terkait standar kelulusan, Mendikbud menyebutkan ada kemungkinan untuk meningkatkan dari 5,5 menjadi 6. Alternatif lainnya, standar nilainya tetap 5,5 tetapi derajat kesulitan soal ditingkatkan.  Pada tahun ini proporsi tingkat kesulitan soal adalah 10 persen mudah, 80 persen sedang, dan 10 persen sukar. Formulasi pada tahun depan kemungkinan menjadi 10 persen mudah, 70 persen sedang, dan 20 persen sukar.
“Masih belum, akan kami matangkan bersama dengan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Pemikiran untuk meningkatkan ada dengan kemungkinan tingkat kesulitan,” jelasnya.
Mendikbud menambahkan seleksi penerimaan calon mahasiswa baru tahun depan sebanyak 50 persen akan menggunakan jalur undangan, 30 persen jalur ujian tertulis dan 20 persen jalur mandiri.
“Melalui jalur undangan,  yang dipakai untuk menentukan kelulusan adalah nilai UN dan rapor.”
Ketua BSNP Muhammad Aman Wirakartakusumah, mengatakan pihaknya sedang menyiapkan kisi-kisi soal UN dan diharapkan selesai pada November mendatang. Menurut dia, kisi-kisi soal UN tidak jauh berbeda dengan kisi-kisi soal tahun ini karena kisi-kisi tersebut dikembangkan dari standar isi. “Kisi-kisi hanya bersifat lebih operasional. Bank dari kisi-kisi sudah ada,” katanya.